Rina Sa’adah: Target Defisit APBN 0 Persen di 2028 Realistis

    Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Rina Sa'adah menilai target ambisius yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato RAPBN mengenai capaian defisit APBN 0 persen pada 2027 hingga 2028, masih realistis untuk dicapai. Asalkan, pemerintah punya implementasi yang konsisten dalam upaya mencapai cita-cita tersebut.

Rina menjelaskan untuk menekan defisit APBN, maka cara paling ampuh yakni dengan memaksimalkan pendapatan. Untuk hal ini, Rina mendorong pemerintah untuk melakukan program penguatan sektor produksi dalam negeri. Ditambah, adanya program kerakyatan sekarang ini justru bisa memutar ekonomi masyarakat UMKM juga bisa naik lagi.

"Sehingga, pendapatan pemerintahan bisa meningkat. Ditambah dengan kondisi perekonomian global sekarang dengan adanya tarif Indonesia bisa lebih terpacu lagi supaya neraca perdagangan positif. Jadi menurut saya (defisit Nol Persen) itu masih realistis,” jelas Rina saat ditemui Parlementaria di sela-sela Rapat Banggar di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Legislator dari Fraksi PKB ini menegaskan, bahwa fokus pemerintah pada pemberdayaan UMKM merupakan kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan naiknya kapasitas usaha kecil menengah, perputaran uang di masyarakat meningkat. Imbasnya pun, dapat memperluas lapangan kerja dan menambah basis pajak yang pada akhirnya memperkuat penerimaan negara.

Lebih lanjut, menurutnya, target defisit 0 persen juga akan menjadi sinyal positif bagi pasar internasional dan investor global yang menilai stabilitas fiskal sebagai indikator utama kesehatan ekonomi suatu negara. Apabila program kerakyatan berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk lokal, maka defisit nol persen bukan mustahil untuk dicapai.

“Ini momentum penting untuk membuktikan bahwa APBN bukan hanya sekadar angka-angka melainkan instrumen nyata dalam menyejahterakan rakyat. Kita di DPR tentu akan mendukung penuh selama arah kebijakan ini konsisten dengan semangat pro rakyat dan menjaga keberlanjutan fiskal,” beber Rina.

Terakhir, ia juga menyoroti tentang realokasi anggaran serta efisiensi yang dilakukan pemerintah. Langkah ini dinilainya menjadu upaya nyata untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat luas. Rina menekankan bahwa DPR mendukung kebijakan tersebut karena sejalan dengan amanat konstitusi dan kebutuhan rakyat di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.

Saat pidato di Sidang MPR, Jumat, 16 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto memiliki cita-cita agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak defisit pada 2027 atau 2028.

Presiden Prabowo menjelaskan, salah satu upaya menekan defisit APBN adalah dengan melakukan efisiensi. Ia menyebut, efisiensi anggaran yang telah dilakukan selama ini telah memberikan dampak positif bagi negara. "Pemerintah berjanji kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kita ingin tekan sekecil mungkin," ungkap Presiden Prabowo.H.dpr.ri)

Posting Komentar

0 Komentar