Bupati Bekasi Dorong Industri Kelola Sampah dan Ciptakan Lapangan Kerja

    Pemkab Bekasi terus mendorong kolaborasi dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang saat meresmikan Waste Recycling Workshop Center milik PT Hyundai di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung (16/10/2025).

Acara turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan, keberadaan pabrik daur ulang sampah plastik tersebut tidak hanya memperkuat sistem pengelolaan sampah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga, terutama di sektor informal.

“Harapan kami, adanya bank sampah yang dikelola oleh PT Hyundai ini bisa berkolaborasi dengan dunia tenaga kerjaan. Jadi, pengelolaan sampah di Desa Wanajaya bukan hanya soal lingkungan, tapi juga membuka peluang kerja bagi warga,” ujarnya.

Ade menilai, kemitraan antara industri dan masyarakat merupakan langkah strategis untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.

Ia menjelaskan, Pemkab Bekasi tengah memperkuat sektor ketenagakerjaan berbasis lingkungan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.

“Seperti yang disampaikan Pak Gubernur, untuk mengurangi pengangguran kita harus membentuk tenaga kerja di bidang lingkungan. Mereka bisa membersihkan saluran air, memilah sampah, dan mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi,” tuturnya.

Ia menambahkan, Pemkab Bekasi telah menyiapkan alokasi anggaran dalam APBD 2026 untuk memperkuat program padat karya sektor lingkungan.

Bupati berharap semakin banyak perusahaan berpartisipasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti yang dilakukan PT Hyundai.

“Kita akan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar. CSR itu ada menunya, dan kami ajukan agar bisa dibuat bank sampah seperti yang dilakukan PT Hyundai. Mudah-mudahan perusahaan lain ikut berkontribusi,” katanya.

Selain menciptakan lapangan kerja, pabrik daur ulang di Desa Wanajaya juga diharapkan memperkuat ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.

Warga kini dapat menjual, mencuci, dan mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang bernilai ekonomi yang dipasok kembali ke industri.

“Sirkulasi ekonomi dari sampah ini berjalan. Dari warga yang mengumpulkan, mencuci, mendaur ulang, hingga menyuplai ke penampung. Dengan fasilitas dari PT Hyundai, sistem ini menjadi lebih efisien,” jelasnya.

Bupati Bekasi berharap, kolaborasi ini menjadi model CSR lingkungan di kawasan industri lainnya.

Ia menegaskan, sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat mampu mengubah sampah menjadi sumber ekonomi baru sekaligus solusi kebersihan kota.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah Pemkab Bekasi dan PT Hyundai yang berhasil menciptakan sistem pengelolaan sampah produktif dan berkelanjutan.

Ia menilai Bekasi sebagai contoh daerah industri yang mulai bertransformasi menuju pembangunan ramah lingkungan.

“Saya sudah minta Pak Bupati untuk meningkatkan kebersihan di Bekasi. Drainasenya harus bersih, jalannya halus, rumputnya terawat.

Pemerintah harus merekrut tenaga kerja informal dari warga Bekasi untuk jadi mitra menjaga kebersihan lingkungan,” kata Dedi.

Gubernur juga menilai kehadiran Waste Recycling Workshop Center PT Hyundai sebagai langkah nyata dunia usaha dalam mendukung kebijakan hijau provinsi.

“Sudah bagus, keren banget. PT Hyundai ini top. Perusahaan lain harus ikut langkah yang sama,” ujarnya.(h.jbr)

Posting Komentar

0 Komentar